MyDomisil.Com - Belasan siswi SMP dan SMA di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dipekerjakan di warung remang-remang. Mereka bekerja sejak sore hingga tengah malam. Ini terungkap setelah Wakil Bupati Ponorogo, Yuni Widyaningsih, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan warung remang-remang di kawasan Singodimejo belum lama ini.
Kawasan itu terindikasi menjadi lokasi prostitusi terselubung. ”Selama ini, laporan yang meresahkan masyarakat itu memang terbukti. Ada prostitusi terselubung, ada indikasi ke sana. Sudah koordinasi dengan kepolisian, tentunya ini dipantau. Kami akan pendekatan dulu. Ada anak kelas 10 SMA. Kami akan cek ke sekolahannya,” kata Yuni.
Berdasarkan penelusuran, memang banyak perempuan belasan tahun yang bekerja di sejumlah warung remang-remang di daerah itu. Bahkan, di antara mereka ada yang masih berusia 15 tahun ke bawah. Saat sidak, ada yang mengaku masih duduk di kelas 10 sebuah SMA ternama di Ponorogo. Mereka berdandan seperti perempuan dewasa sehingga tidak terlihat seperti anak-anak.
Mereka tidak hanya membuat kopi, teh, dan melayani pembeli, namun bisa melakukan lebih dari itu. Modusnya, setelah selesai bekerja menjadi penjual kopi, mereka dipesan oleh pria hidung belang. Ironisnya, para pemesan tersebut kebanyakan juga pelajar.
Sidak tersebut sudah dilakukan oleh
wabup untuk kali kedua. Sidak
dilakukan setelah muncul pengaduan
dari masyarakat soal dugaan praktik
prostitusi terselubung melibatkan
remaja usia sekolah.
Atas temuan tersebut, Pemkab
Ponorogo berencana melakukan
pendataan dan pembinaan terhadap
pemilik warung agar tidak
mempekerjakan anak di bawah umur
serta tidak menjalankan bisnis
prostitusi. Bila tidak mempan, wabup
mengancam akan membawa kasus ini
ke ranah hukum.
Source
0 komentar:
Posting Komentar