7. Lewis Libby (2003)
Pada 2003 mantan diplomat Amerika
Serikat Joseph Wilson menantang
Lewis Libby lantaran membocorkan
rahasia soal istrinya, Valerie Plame,
ternyata anggota intelijen Amerika
(CIA). Libby melakukan ini lantaran
Wilson menanyakan dasar
penyerangan Negara Adidaya itu ke
Irak. Lantaran pembongkaran itu Plame
mengundurkan
diri dari CIA.Libby
dituding mencemarkan nama baik
Plame dan memberikan keterangan
palsu soal perempuan itu.
Namun mantan Presiden George
Walker Bush meringankan hingga Libby
hanya
menjalani 2,5 tahun penjara.
Wilson menyatakan Gedung Putih dan
Libby telah menyerang mereka secara
personal dan justru mencelakakan diri
mereka sendiri sebab bisa saja Plame
membongkar seluruh rahasia milik
intelijen Amerika.
6. Frederic Whitehurst (1997)
Selama satu dekade Frederic
Whitehurst bekerja untuk Biro
Penyelidikan Federal (FBI) Amerika
Serikat di bidang bahan peledak. Dia
awalnya geram soal penyalah
penggunaan laboratorium kriminal
untuk kepentingan penyelidikan,
hingga akhirnya dia menyerah untuk
menyadarkan anggota lain dan
melemparkan kasus ini ke
publik.Whitehurst menang atas kasus
ini dan FBI setuju membayarnya Rp 10,8 miliar sebelum akhirnya dia
didepak dari biro tersebut lantaran di
cap berkhianat.
5. Mark Felt (1972)
Mark Felt seorang pekerja di Biro
Investigasi Federal (FBI) Amerika
Serikat dan dia paling berjasa dalam
membocorkan informasi soal skandal
Watergate pada dua wartawan
bernama Bob Woodward dan Carl
Bernstein yang akhirnya menjatuhkan
presiden masa itu, Richard
Nixon.Watergate menjadi skandal
paling mencoreng wajah Amerika.
Sebuah hotel di Ibu Kota Washington
D.C dipasang alat penyadap berhasil
merekam korupsi di tubuh Partai
Republik dan soal pengumpulan dana
pemilihan para anggotanya.
Di situ juga terungkap mereka
menyebarkan fitnah terhadap calon-calon presiden dari Partai Demokrat
serta sejumlah fakta lain.Felt ditangkap
dan dihukum pada 1980 dengan
tudingan konspirasi mengacaukan
publik, namun mantan Presiden Ronald
Reagan memberikan grasi padanya.
4. Peter Buxtun (1972)
Peter Buxtun bekerja untuk dinas
kesehatan Amerika Serikat terkejut
lantaran banyak rekannya memotong
anggaran pengobatan kalangan tidak
mampu di Negara Adidaya itu. Sahabat MDC dia juga membongkar
praktik percobaan manusia berpenyakit
sipilis
dengan tidak memberikan obat
sebagaimana mestinya hingga si pasien harus meninggal oleh
penyakitnya itu.Buxtun bersaksi di
depan kongres dan membawa bukti
praktik percobaan itu selama lebih dari
dua dekade.
3. Daniel Ellsberg (1971)
Pada 1969 selama tiga bulan seorang
analisis militer perusahaan Rand,
menganalisis dan meriset kegiatan
angkatan bersenjata Amerika Serikat,
berulang kali menyelinap keluar masuk
kantor dengan dokumen rahasia. Dia
membuat salinannya pada malam hari
dan mengirimkannya sebanyak 7.000
halaman ke surat kabar New York Times.
Data itu adalah konspirasi tingkat tinggi
Amerika
di perang Vietnam. Ellsberg pun tertangkap dan dijatuhi hukuman
105 tahun penjara atas tuduhan
pencurian dokumen dan memata-matai
kegiatan
militer Amerika. Dia dibebaskan sebab sidangnya terus dibatalkan tanpa sebab. Lelaki itu
dinilai berjasa bagi banyak pihak lantaran membongkar permainan
Amerika di perang itu. Ellsberg pun
meraih penghargaan bidang
kemanusiaan.
2. Pasangan Rosenbergs (1953)
Suami istri Julius dan Ethel Rosenberg
pada 1953 membocorkan rahasia cara
kerja bom atom militer Amerika
Serikat ke Uni Soviet. Mereka juga
dibantu oleh seorang rekan bernama
Morton Sobell yang terlibat dalam
konspirasi pembocoran itu.Pasangan itu
diadili pada 1950 oleh dewan federal
dan dieksekusi di kursi listrik tiga tahun
kemudian. Sementara Sobell diganjar
penjara selama hampir dua dekade di
lembaga pemasyarakatan paling
kejam Alcatraz. Namun dia akhirnya
berpindah-pindah tahanan lantaran
merasa tidak bersalah. Hingga lima
tahun lalu dia akhirnya mengaku
sebagai mata-mata Soviet.
1. James Buchanan (1848)
Pada 1848 seorang koresponden untuk
surat kabar New York Herald ditangkap
lantaran
menolak mengungkapkan sumber membocorkan rancangan
perjanjian damai mengakhiri perang
Amerika Serikat dan Meksiko.Senat
Amerika mencoba mengorek
keterangan dengan menjamu para
wartawan harian itu namun mereka
tidak pernah membuka mulut. Hingga
akhirnya sejarah menyebutkan James
Buchanan, menteri luar negeri era
tersebut sebagai pelakunya.
Source
0 komentar:
Posting Komentar