Temuan ini bisa menjadi jejak sejarah Jambi pada masa lampau," kata fasilitator budaya dan purbakala Disbudpar Provinsi Jambi Abdul Havis di Jambi, Senin. Temuan tersebut juga menjadi indikasi yang makin memperkuat Kerajaan Melayu Jambi pada masa lampau sebagai jalur perdagangan dari Tiongkok atau indikasi memiliki hubungan bilateral yang kuat dengan negeri Tirai Bambu yang pada masa lampau dikuasai dinasti-dinasti besar.
Pihaknya masih belum bisa memprediksikan koin itu peninggalan dari zaman dinasti apa, karena itu masih memerlukan penelitian lebih intensif oleh ahli arkeologi. "Sebagai petugas lapangan kita belum bisa memastikan kendi koin ini tinggalan zaman dinasti apa, kita akan menunggu dulu penelitian dari ahli arkeologi dari Budpar, tapi yang jelas koin ini adalah koin kuno Cina," ujarnya.
Kawasan sepanjang Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera mulai dari kawasan Tebo hingga ke muaranya yakni di Tanjung Jabung Timur selama ini memang menjadi tempat sering ditemukannya benda-benda purbakala penginggalan masa lampau. Sebelumnya, di kawasan bantaran sungai ini juga telah ditemukan bangkai kapal kuno, pecahan gerabah, puing dermaga dan perkampungan kuno, bahkan juga patung dewa agama Hindu yang diduga peninggalan tentara Cola India ketika menyerang kerajaan Melayu Jambi.
Pada masa itu dari abad 7-13 Masehi, Jambi menjadi pusat perkembangan agama Budha di Asia yang ditandai adanya komplek percandian Muarojambi yang merupakan kampus pendidikan agama Budha terbesar bagi para calon Bikhu dari berbagai negara di Asia seperti Cina dan India juga Thailand, Myanmar bahkan dari Tibet.
"Saat ini semua temuan itu telah diserahkan ke bagian arkeologi museum negeri Jambi guna diteliti oleh para ahli arekologi, sebagian di antaranya sudah mendapatkan kesimpulan, namun umumnya yang baru ditemukan hingga kini masih terus diteliti," kata Havis.
Source
0 komentar:
Posting Komentar